Pemeliharaan Sistem Instalasi Hidroponik
Pemeliharaan Sistem Instalasi Hidroponik
Pemeliharaan sistem instalasi hidroponik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara rutin untuk menjaga agar seluruh komponen sistem hidroponik bekerja dengan optimal dan tanaman dapat tumbuh dengan sehat. Sistem hidroponik yang tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, munculnya penyakit, hingga kerusakan alat.
Menjaga kebersihan dan sterilisasi sistem.
Memastikan sirkulasi nutrisi dan oksigen berjalan lancar.
Mencegah penyakit dan gangguan akar tanaman.
Menjaga stabilitas pH dan EC larutan nutrisi.
Memastikan semua alat dan komponen berfungsi dengan baik.
1. Larutan Nutrisi
Periksa pH (ideal: 5.5–6.5) dan EC (Electrical Conductivity) setiap hari.
Ganti larutan nutrisi setiap 7–10 hari untuk mencegah penumpukan garam.
Gunakan nutrisi AB mix atau nutrisi hidroponik yang seimbang sesuai jenis tanaman.
2. Pompa dan Aerator
Bersihkan pompa air dan aerator secara berkala agar tidak tersumbat.
Pastikan pompa menyala sesuai timer (jika otomatis) dan tidak macet.
Cek kabel dan koneksi listrik untuk menghindari konsleting atau kerusakan.
3. Pipa atau Saluran Nutrisi
Bersihkan endapan lumut atau kotoran di pipa/saluran setiap 1–2 minggu.
Gunakan desinfektan ringan (seperti larutan hidrogen peroksida) jika diperlukan.
Pastikan tidak ada kebocoran atau penyumbatan.
4. Media Tanam
Ganti media tanam yang mulai rusak atau jenuh air.
Sterilkan media sebelum digunakan ulang (jika memungkinkan).
Jaga kelembaban media agar tidak terlalu basah atau kering.
5. Tanaman
Lakukan pembersihan daun dari debu atau jamur.
Pangkas daun tua atau rusak.
Periksa akar secara berkala, terutama jika tanaman tampak layu atau pertumbuhannya lambat.
6. Struktur Sistem (rangka, tray, penyangga)
Cek kestabilan rangka atau dudukan agar sistem tidak roboh.
Bersihkan bagian luar sistem dari debu dan kotoran.